Jangan Pernah Membandingkan Istri mu Dengan Wanita Lain, Karena Itu Sangat Menyakitkan

Pernahkah Anda merasa dibanding-bandingkan dengan orang lain? Ya, rasanya memang tidak enak, apalagi jika yang membanding-bandingkan adalah pasangan hidup kita. Lalu bagaimana jika itu terjadi? Berikut yang perlu dilakukan :



Jangan hanya menekuk muka, katakanlah kalau tidak suka
Entah suami ataupun istri, kalau mulai membanding-bandingkan pasangan dengan orang lain, biasanya maksudnya adalah untuk memotivasi pasangannya agar lebih baik.

Tapi kalau kita merasa tak nyaman dibanding-bandingkan, maka katakanlah dengan baik-baik.

“Mas, aku nggak suka loh Mas dibanding-bandingkan dengan tetangga sebelah! Mas mau kubandingkan dengan suaminya tetangga sebelah yang shaleh itu? Dia tiap bulan ngasih semua gajinya ke istri, gak kayak Mas. Nggak enak kan dibanding-bandingkan?”

Waduh, emosinya terasa bener yah. Hehe. Tapi, membuka komunikasi jujur antar pasutri penting sekali untuk menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.

Mudah-mudahan pasangan kita mengerti dan tidak lagi membandingkan diri kita dengan orang lain.

Kalau Anda merasa fine-fine saja dibandingkan dengan orang lain, hal penting selanjutnya adalah mengambil hikmah dari perbandingan yang disampaikan oleh pasangan kita. Jangan malah dianggap sekadar angin lalu.

Biasanya pasangan kita membandingkan dengan orang lain, karena berharap diri kita bisa lebih baik dari orang tersebut. Jika kita mengabaikannya, maka tujuan ini tak mungkin tercapai.

Perbanyak intensitas bicara hati ke hati!
Kadang kala rumah tangga kering dengan obrolan seputar visi-misi masa depan, yang dibahas sehari-hari hanya masalah dan masalah saja.

Bicarakanlah tentang masa depan, tentang kontribusi untuk umat, tentang karakter semacam apa yang diharapkan dari pasangan, sehingga tak perlu lagi membanding-bandingkan dengan rumah tangga orang lain yang bisa saja berbeda kondisi dan visi-misi dengan kita.

Jika pasutri sudah terbiasa bicara hati ke hati, insyaa Allah tak akan terbiasa membanding-bandingkan, sekalipun membandingkan pasangan dengan Nabi/Rasul/ Sahabat/ Shahabiyah.

Wallaahualam.

Sumber : https://www.muslimahzone.com/ketika-pasangan-membanding-bandingkan/